Senin, 28 Desember 2009

Jepang Kembali Rilis Skuter Nol Emisi

TOKYO--Mimpi untuk menghadirkan kendaraan bermotor bebas emisi alias zero-emision dan berlari cepat menjadi kenyataan. Perusahaan asal Jepang PROSTAFF co.ltd berhasil menciptakan skuter nol emisi dan berencana merilisnya tahun depan.

Berbeda dengan produksi skuter hybrid sebelumnya, The Milleto, nama skuter tersebut, lebih irit 10 kali lipat daripada skuter berbahan bakar minyak dan bisa menambahkan kecepatan kendaraan dengan bantuan pijakan pedal.

"Normalnya, kendaraan menggunakan daya baterei, tapi juga bisa ditambahkan tenaganya melalui pedal kaki," tukas Ryo Teranishi, juru bicara perusahaan seperti yang dilansir AFP, Jumat (30/10).

Dia menambahkan, perpaduan antara mesin beremisi nol dan tenaga manusia membuat harmonisasi yang bersahabat dengan alam.

Dengan kekuatan baterai yang mampu bertahan 2-5 jam, The Milleto mampu berlari dengan kecepatan 35 km (22 mil). Artinya, dengan satu yen (setara dengan 1 rupiah), terbukti 10 kali lipat ekonomis layaknya sebuah skuter konvensional.

Nantinya, The milito akan dipasarkan terlebih dahulu kepada publik Jepang seharga 159.900 yen atau setara 17 juta rupiah dan tersedia dengan 12 pilihan warna. cr2/afp/itz

http://www.republika.co.id/berita/86482/Jepang_Kembali_Rilis_Skuter_Nol_Emisi

Sony Kembangkan Isi Daya Nirkabel

JAKARTA--Tak lama lagi, anda mungkin tidak direpotkan keberadaan kabel pada piranti elektronik. Pasalnya, perusahaan elektronik raksasa asal Jepang, Sony, tengah menggarap teknologi yang memungkinkan piranti elektronik dioperasikan tanpa kabel.

Teknologi yang tengah digarap ini, akan mengeliminir secara maksimal kegunaan kabel pada pirantik elektronik rumah tangga, seperti televisi. Untuk sekarang, Sony, fokus pada transfer energi tanpa kabel berdaya 60 watt pada jarak 50 cm.

Teknologi itu mengadaptasikan sistem yang berbasis resonansi magnetik. Dengan perantara udara sebagai medium, energi elektromagnetik yang dihasilkan akan dikodekan pada alat yang mampu mengidentifikasi frekuensi resonansi sebagai sumber energi.

Sebagai permulaan, hanya alat yang memiliki pengkode frekuensi saja yang bisa menerima transfer energi. Tapi tak mungkin, semua alat bisa mengaplikasikan teknologi tersebut.

Berdasarkan keterangan pihak Sony, seperti yang dikutip dari DCViews.COM, Akhir pekan lalu, kelebihan teknologi ini mampu mengefisiensikan transfer energi lebih maksimal ketimbang lewat kabel. Menurut keterangan dari pihak Sony, tingkat maksimal efisiensi transfer energi berkisar antara 60%-80%.

Selain itu, sekalipun perkakas berbahan dasar metal berada di antara pengirim transmisi energi dan penerima energi, pihak sony mengklaim tidak bakal ada efek panas.

Disamping menggarap teknologi transfer energi non kabel pada piranti elektronik, Sony juga mengembangkan teknologi berbasis High Frekuency Radio (RF). Teknologi ini, kelak digunakan pada setiap komunikasi via non kabel dan produk-produk penyiaran dengan kecepatan tinggi dan efisiensi maksimal.

Kombinasi dua garapan Sony diperkirakan mampu meningkatkan efisiensi transfer energi hingga 60%. Sony juga berencana meningkatkan daya jangkau transfer energi yang semula hanya mencapai 50 cm menjadi 80 cm tanpa ada penurunan efisiensi.

Dengan begitu, bagi para produsen elektonik bisa meminimalisir penggunaan kabel sekaligus menghemat biaya produksi.

Teknologi via kabel kini sudah berangsur tergeser dengan adanya sistem komunikasi via non kabel macam wifi. Seandainya kebanyakan piranti tidak lagi menggunakan kabel, pertanyaan menggelitik pun datang. Bagaimana nasib produsen kabel?. cr2/itz

http://www.republika.co.id/berita/80162/Sony_Kembangkan_Isi_Daya_Nirkabel

Minggu, 27 Desember 2009

IPB-Jepang Kerja Sama Penelitian

Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan kerja sama penelitian dengan "Obihiro University of Agriculture and Veterinary Medicine" (OUAVM) Jepang.

Juru Bicara IPB Ir Henny Windarti, MSi di Bogor, Jumat menjelaskan, Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto telah menandatangani kerja sama dengan pihak Jepang awal pekan ini.

Menurut dia, kerja sama yang akan dibangun antara IPB dengan OUAVM adalah bidang pendidikan dan penelitian. Dalam bidang pendidikan kedua belah pihak sepakat akan melaksanakan program pertukaran pelajar.

Terkait bidang penelitian akan difokuskan pada riset-riset yang mendukung untuk pemanfaatan biogas dan pengurangan gas rumah kaca.

Di samping itu, fungsi biologis kentang sebagai bahan makanan juga akan menjadi fokus kerja sama penelitian IPB dengan OUAVM Jepang.

Ia menambahkan, kerja sama penelitian lainnya adalah tentang analisis dan pemanfaatan "oligosakarida" susu dari satwa liar dan penelitian anatomi dan histologi satwa liar di Indonesia.

"Perjanjian kerja sama IPB dengan Obihiro University akan berlaku hingga lima tahun mendatang," katanya.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang akan dibangun itu dan berharap dapat memperkuat persahabatan kedua perguruan tinggi.

Selain itu, Rektor menyampaikan bahwa IPB juga telah melakukan banyak kerja sama dengan universitas di Jepang lainnya, khususnya dalam hal pertukaran pelajar dan staf pengajar.

Pihak OUAVM Jepang menyatakan bahwa mereka ingin melakukan kerja sama dengan IPB karena selain memiliki disiplin ilmu yang sama, prestasi IPB juga dikenal di dunia internasional. (*)

Pemerintah Belum Setuju Pembangunan PLTN

Mataram (ANTARA News) - Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata mengatakan pemerintah belum menyetujui pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sehingga perencanaan PLTN masih sebatas wacana.

Suharna mengemukakan hal itu ketika dikonfirmasi wartawan usai peresmian prototype Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Hybrida yang dibangun di Dusun Ketapang, Desa Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.

Peresmian penggunaan mesin pengolah tenaga angin dan matahari menjadi energi listrik itu dipadukan dengan penyerahan hak guna pakai PLT Hybrida dari Deputi Bidang Program Riptek Teguh Rahardjo selaku kuasa pengguna anggaran (KPA) kepada Bupati Lombok Timur M. Sukiman Azmy.

"Sampai hari ini pemerintah belum menyetujui pembangunan PLTN karena erat kaitannya dengan keamanan dan skala prioritas pemanfaatan sumber energi," ujar Suharna.

Menurut dia wacana untuk memberdayakan potensi energi nuklir terus dikaji sebagaimana pengkajian terhadap semua potensi energi.

"Setahu saya, pemerintah belum beri persetujuan. Sejauh ini masih memprioritaskan pemanfaatan energi batu bara dan panas bumi," ujarnya.

Ia mengakui saat ini pemerintah masih terus melakukan sosialisasi mengingat pada 2016 Indonesia harus sudah mengoperasikan PLTN secara komersial.

Target pengoperasian PLTN pada 2016 merupakan amanat Undang Undang Nomor 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN), yang salah satu paragrafnya menyebutkan bahwa pada 2016 Indonesia harus sudah mengoperasikan PLTN.

Rencana pembangunan PLTN belum mendapat persetujuan pemerintah meski sudah ada lokasi potensial seperti di Jepara, Jawa Tengah.(*)

Pembuatan "Avatar" Didukung Solusi "Storage" Berkecepatan Tinggi

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memproduksi efek visual dan animasi CGI di film-film box office dunia, perusahaan membutuhkan storage dengan kapasitas dan performa yang sangat tinggi. WETA Digital, perusahaan efek visual digital yang bermarkas di Wellington, New Zealand, mengandalkan teknologi storage berperforma tinggi dari NetApp untuk menampung dan memproses render farm mereka yang sangat besar untuk produksi film yang baru saja diluncurkan, Avatar. Storage berperforma tinggi dari NetApp mampu mem-feed lebih dari 30.000 CPU Core dan mengoptimalkan backbone jaringan storage 10 GbE.

Avatar
yang dibuat sutradara James Cameron adalah film fiksi ilmiah 3D dan live action yang sudah dirilis pada tanggal 18 Desember 2009 lalu. Untuk teknologi perfilman, 3D viewing dan stereoscopic film making dari film tersebut merupakan terobosan dalam dunia perfilman. Untuk itu, hal yang paling menonjol dan fenomenal dari film ini merupakan animasi 3D dan efek visualnya.

Biaya produksi dan pemasaran untuk film ini mendekati 500 juta dollar AS. Hal ini membuat Avatar menjadi salah satu film dengan dengan dana produksi terbesar. Hampir setengah dari seluruh dana produksi diperuntukkan untuk efek visual dan animasi CGI.

Jika anda beranggapan bahwa ras Na'Vi (makhluk non-manusia penghuni Pandora berwarna biru) yang ada di film ini merupakan aktor atau aktris dengan tata rias yang bagus, Anda harus berpikir ulang. Tokoh-tokoh Na'Vi yang ada di film ini sepenuhnya merupakan animasi CGI. Efek visual, animasi 3D, dan CGI yang sangat "wow" di film ini dikerjakan oleh WETA Digital.

WETA Digital juga menangani efek visual, animasi, dan CGI untuk film trilogi Lord of The Rings, King Kong (2005), X-Men: The Last Stand (2006), District 9 (2009), dan masih banyak lagi film-film top box office lainnya.

Selain Avatar, teknologi storage NetApp juga digunakan untuk mengerjakan film-film animasi dari studio Pixar, seperti Up (2009), Wall-E (2008), Cars (2006), Finding Nemo (2003). Selain Studio Pixar, film-film animasi besutan studio Dreamworks Animation, seperti Shrek (2001), Shrek 2 (2004), dan Madagascar (2005), juga memercayakan storage-nya kepada NetApp.

Tidak hanya film animasi yang fokus pada efek visual, teknologi dan solusi storage NetApp juga digunakan dalam memproduksi film live action, seperti Iron Man (2008), Speed Racer (2008), Transformers (2007), Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007), Harry Potter and the Half Blood Prince (2009), Pirates of the Carribean: At World’s End (2007), dan masih banyak lagi.

Melacak Akar Konflik Antar Perguruan Silat di Karesidenan Madiun


Kasus perkelahian antar perguruan silat yang di motori oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Setia Hati winongo atau di sebut STK (Sedulur tunggal kecer) di karesidenan madiun akhir-akhir ini sangat marak dan melibatkan masa pendukung secara massif dan di sertai dengan pengerusakan serta jatuhnya korban jiwa.

Konflik yang berpangkal dari perbedaan penafsiran dan klaim kebenaran tentang ideoligi keSHan merambat hampir seluruh karisedanan Madiun. Hadirnya konflik tersebut juga meinimbulkan keresahan dan ketidaknyaman berbagai lapisan masyarakat. Arkeologi Kekerasan SH Terate VS SH Winongo Perkelahian secara turun temurun antar SH Terate dan SH Winongo tidak lepas dari setting sejarah yang melatarbelakangi.

Kedua perguruan tersebut awalnya merupakan satu perguruan yaitu Setia Hati (diawali berdirinya Sedulur Tunggal Kecer) yang berdiri di kampung Tambak Gringsing Surabaya oleh KI Ngabei Soero Diwiryo dari Madiun pada tahun 1903. Pada tahun tersebut KI Ngabei belum menamakan perguruannya dengan nama Setia Hati namun, bernama “Joyo Gendilo Cipto Mulyo” hanya dengan 8 orang siswa, didahului oleh 2 orang saudara yaitu Noto/Gunadi (adik kandung KI Ngabei sendiri) dan kenevel Belanda. Organisasi silat tersebut mendapat hati di kalangan masyarakat sekitar tahun 1917, yang mana Joyo Gendilo Cipto Mulyo mealkukan demonstarsi silat secara terbuka di alun–alun Madiun dan menjadikannya sebgai perguruan yang popular di kalangan masyarakat karena gerakan yang unik penuh seni dan bertenaga.

Pada tahun 1917 Joyo Gendilo Cipto Mulyo bergati nama dengan Setia Hati. Pendiri perguruan tersebut meninggal pada tanggal 10 November 1944 dalam usia 75 tahun, dengan meninggalkan wasiat supaya rumah dan pekarangannya diwakafkan kepada Setia Hati dan selama bu Ngabei Soero Diwiryo masih hidup tetap menetap di rumah tersebut dengan menikmati pensiun dari perguruan tersebut.

KI Ngabei dimakamkan di Desa Winongo Madiun dengan batu nisan garnit dengan dikelilingi bunga melati. Dan oleh berbagai kalangan makam Ki Ngabei dijadikan pusat dari perguruan Setia Hati. Dan pada Tahun 1922 Murid KI Ngabei Soero Diwiryo mendirikan Setia Hati Teratai sebagai respon untuk mengembangkan Pencak silat dengan ideologi ke SH an.

Pertentangan Ideologi memulai memuncak ketika pendiri SH meninggal yang mana konflik tersebut di motori oleh dua murid kesayangan Ki Ngabei Soero Diwiryo yang mengakibatkan pecahnya SH dan terbagi dalam 2 wilayah teritorial yaitu SH Winongo yang tetap berpusat di Desa Winongo dan SH Terate di Desa Pilangbangau Madiun.

Konflik kedua murid merambat sampai akar rumput sampai sekarang yang di penuhi rasa kebencian satu sama lain. Belum lagi konflik di perparah kepentingan politik dan perebutan basis ekonomi. Basis pendukung antar kedua perguruan di bedakan oleh perbedaan kelas juga. SH Winongo berkembang dalam alan perkotaan dan basis pendukungnya adalah para bangsawan atau priyayi sedangkan SH Teratai berkembang di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Perpecahan kedua perguruan tadi juga terletak dalam strategi pengembangan ideologi yang satu bersifat ekslusif sedangkan Hardjo Utomo ingin membangun SH yang lebih bisa diterima masyarakat bawah guna melestarikan perguruan.

Melihat dari latar belakang tersebut konflik yang tejadi adalah konflik identitas yang mana kedua perguruan tersebut saling mengklaim kebenaran pembawa nilai Ideoligi SH yang orisinil dan menganggap dirinya yang paling baik dan benar. Klaim kebenaran terus menerus di reproduksi sehingga membentuk praktek–praktek diskursif yang saling meyalahkan satu sama lain.

Konflik yang di gerakkan oleh klaim kebenaran pemegang otoritas tunggal ideologi ke SH an juga di dukung olehkultur agraris masyarakat setempat yang dalam kehidupan sehari-hari tidak mempunyai kegiatan selain bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari –hari. Tumbuh suburnya perguruan silat di karesidenan Madiun juga di topang oleh idelogi pencak silat yang di olah kebatinan kejawen yang sangat familiar dalam kehidupan sehari–hari.

Implikasinya kelompok silat menjadi suatu yang itegral dalam kehidupan masyarakat dan masyarakat juga ikut melestarikan konflik di sebabkan tingkat partisipasinya dalam kelompok silat sangat tinggi. Hadirnya kelompok silat dalam masyrakat agraris adalah sebuah media sosial untuk melepaskan rutinitas sehari–hari dan sebagai pelepas tekanan kemiskinan yang sering di derita masyarakat petani.

Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kelompok silat dan di barengi sentimen ideologis yang kuat dan cenderung emosional dalam bertindak seringkali di manfaatkan oleh kelompok kepentingan yaitu oleh para politisi lokal untuk mendukung parpol yang di pimpimnya. Fenomena tersebut bisa di lihat Mantan Bupati Ponorogo Markum pada tahun 1998 lalu bergabung menjadi anggota kehormatan SH Terate. Maka kelompok silat yang jumlahnya ribuan sangat potensial untuk mendukung kepentingan parpol tertentu.

Hadirnya nuansa politisasi dalam sebuah organisasi silat yang menambah rantai konflik semakin panjang dan sangat sulit untuk diselesaikan. Pertarungan eksistensi antara SH Winongo dan SH Terate juga ber imbas pada perekutan anggota sebanyak–banyaknya. Dalam memperebutkan anggota juga sebagai perebutan basis ekonomi. Hasil Penelitian yang di lakukan oleh E. Probo dia mengambil contoh SH Terate (2002 :6 makalah diskusi), untuk satu kali pelantikan setiap bulan Sura [bulan pertama dalam kalender Jawa], Terate melakukan pelantikan sejumlah 1000-2000 anggota baru.

Jika satu anggota membayar 700 ribu rupiah, maka uang yang akan masuk ke organisasi dalam satu tahun adalah Rp 700 juta hingga 1,4 milyar rupiah !!! Jumlah yang fantastis. Ini menarik sekali, sebuah organisasi silat dengan jumlah anggota 35.000 orang dan pemasukan 700 juta hingga 1,4 milyar rupiah per tahun. Maka bila salah satu perguruan silat menguasai satu daerah maka dengan sekuat tenaga akan mempertahankan,karena di situlah eksitensi sebuah perguruan silat di pertaruhkan di lain itu mereka juga tidak mau kehilangan basis ekonominya.

Penutup

Konflik Identitas antara SH Winongo dan SH Teratai yang di mulai dengan klaim kebenaran tentang pemegang teguh ajaran ke SH an sekarang mulai merebak pada perebutan basis ekonomi serta di manfaatkanya kelompok silat sebagai penyokong parpol tertentu.

Di lain sisi masyrakat pun ikut melestarikan adanya konflik tersebut. maka untuk menghindari adanya konflik ideologis yang berkepanjanngan perlu di lakukan tindakan yang tegas oleh aparat kepolisian. Serta pemerintah daerah setempat harus menciptakan media sosial yang lain yang dapat membuat masyarakat keluar dari rutinitas sehari-hari dan terlepas dari berbagai tekanan sosial ekonomi yang selalu menghatui.

Selain itu pemerintah daerah harus mempunyai program pembangunan yang berorentasi pada kesejahteraan rakyat.karena kita ketahui hadirnya konflik tersebut tidak lepas dari budaya kemiskinan masyarakat setempat.

* Di tulis oleh Nashirul Umam Mahasiswa Fisip Unair, dan sekarang aktif di CESPOD
(Centre for Ekonomic, Social and Policy Development)

sumber : http://indonesianmartialart.blogspot.com/2008/08/melacak-akar-konflik-antar-perguruan.html

Rabu, 23 Desember 2009

Ponsel Pertama Bertenaga Surya Ramah Lingkungan

Saatnya ponsel juga ikut melestarikan lingkungan dengan menggunakan tenaga matahari sebagai salah satu sumber energi.

Samsung Blue Earth adalah ponsel keluaran Samsung yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energi dengan memasang panel surya di bagian belakang ponsel.

Bukan saja menggunakan sumber listrik yang ramah lingkungan tetapi ponsel ini menggunakan materail yang plastik daur ulang yang disebut CPM dimana bahan ini dihasilkan dari daur ulang botol air yang tidak digunakan.Samsung juga menjamin semua material yang digunakan baik handset maupun charger menggunakan material yang aman bagi lingkungan.

Salah satu fitur ponsel ini juga terdapat pedometer beserta aplikasi "Eco Walk" yang akan menghitung berapa banyak pohon yang telah anda selamatkan dengan cara berjalan kaki.


Samsung Blue Earth benar-benar ponsel ramah lingkungan.

sumber: http://woamu.blogspot.com/2009/12/ponsel-pertama-bertenaga-surya-ramah.html